Universitas Negeri Jakarta: Riwayat 35 Tahun sebagai Institut dan 19 Tahun sebagai Universitas.



Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Salam Sejahtera , Shalom
Om Swastiastu,
Namo Buddhaya.

Selamat Hari Lahir untuk UNJ! 

Dies Natalis yang Ke-54 sudah dirayakan.
ya, baru saja kampus kita merayakannya tepatnya pada tanggal 16 Mei sebagaimana tertuang dalam dasar Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan (PTIP) No. 55/1963.


Tentu sudah banyak kronologi memang yang dialami mulai dari Institut hingga dimandatkan menjadi sebuah Universitas,
Lantas memang sudah menyandang Universitas namun sudahkah seutuhnya menjadi Universitas?
Jika mengkorelasikan dengan  yang ada sebagaimana didasari SK Presiden RI No. 93/1999 itu yang mendasari dahulunya IKIP berubah menjadi Universitas, lebih khusus kampus kita yaitu Universitas Negeri Jakarta (selanjutnya disingkat UNJ), yang sudah menghiasi dunia pendidikan tinggi Indonesia.





Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Indonesia (FKIP-UI) dan Rawamangun.
Inilah yang tepat untuk julukan mengenal cikal bakal UNJ yang dinamakan IKIP Jakarta. Siapa sangka? UNJ yang dahulu IKIP Jakarta jika ditelaah melalui beberapa literasi. UNJ menempati area perkuliahan yang cukup historis, dimana banyak momen pergerakan-pergerakan Mahasiswa  yang tercetus diawali dari daerah Rawamangun.
Tak dapat dipungkiri antara UI (sebelum pindah ke Depok, Jawa Barat ) serta IKIP Jakarta (sewaktu belum berganti nama) pernah bersama-sama menghuni satu area yang sekarang Kampus A UNJ.

Berbagai sumber menjelaskan Fakultas Sastra, Psikologi, dan Keguruan Ilmu Pendidikan dibawah naungan UI pernah menikmati area Rawamangun. Dan, Pergerakan Mahasiswa sewaktu Orde lama ke Orde baru juga turut banyak cerita bersemayam mewarnai rentetan kisah masa lalu di Kampus Rawamangun seperti dialami Soe Hok Gie (Mahasiswa FS-Ilmu Sejarah UI tahun 1960-an).



Memasuki lima Dekade lebih sudah,
tak terasa memang
Namun seperti yang diketahui dalam kurun beberapa tahun ini, UNJ sedang dilanda topik negatif berdampak buruk secara keseluruhan yaitu hadirnya Produk Hukum berbentuk SK: 4333/SK/BAN-PT/Ak-INV/PT/XI/2017 dimana dalam situs https://banpt.or.id/direktori/institusi/pencarian_institusi maka muncul Akreditasi menjadi B dari yang sebelumnya menyandang Predikat A. https://tirto.id/bau-tak-sedap-program-studi-pascasarjana-unj-cvr1

Khusus pada kali ini menelisik dalam aspek keilmuan,
UNJ saat ini memiliki Fakultas dan Program yaitu;
·      Ilmu Pendidikan (FIP), 
·      Bahasa dan Seni (FBS), 
·      Ekonomi (FE), 
·      Ilmu Sosial (FIS), 
·      Pendidikan Psikologi (FPPsi), 
·      Ilmu Olahraga (FIO),
·      Teknik (FT),
·      Matematika dan IPA (FMIPA), dan
·      Program Pascasarjana.

Building Future Leaders!
Kampus Pendidikan!
Lulusan kami ada dalam aspek Kependidikan dan Non-Kependidikan!
Itu sering dilontarkan,
boleh saja memang tidak ada salah pada hal itu. Jika andai saja, dibandingkan dalam bidang Politik itu seperti Political Branding.

Setelah dari Fakultas sedikit akan bergerak ke Program studi (selanjutnya disingkat Prodi), jika kita menganalisis untuk tingkat Strata-I hanya ada beberapa Prodi yang keilmuan murni seperti ; (untuk dalam Bidang Sosial dan Humaniora)

·      Psikologi
·      Sastra Indonesia
·      Sastra Inggris
·      Sosiologi
·      Manajemen
·      Akuntansi
·      Ilmu Komunikasi
·      Olahraga Rekreasi
·      Kepelatihan Kecabangan Olahraga

sedangkan (untuk dalam Bidang Sains dan Teknologi),
·      Matematika
·      Fisika
·      Kimia
·      Biologi
·      Ilmu Komputer
·      Statistika
·      Rekayasa Keselamatan Kebakaran
·      Ilmu Keolahragaan

Itu beberapa yang ada yaitu Prodi ditingkat Strata-I (data ini tercantum dalam situs SBMPTN) yang tidak menggunakan embel-embel Pendidikan.

Maka, siapapun yang membaca dimana titik kesimpulannya? dikaitkan dengan Dies Natalis UNJ yang ke-54 Tahun. 

Kesimpulan disini yang saya maksud ialah dapatkah kita sebagai insan sivitas akademika kampus ini mengartikan definisi Universitas ditinjau dalam aspek keilmuan. Jangan sampai ada sebuah perbedaan pandangan (semisal adanya anak rumpun pendidikan dengan anak ilmu murni yang terlihat lebih ekspresif dalam berpenampilan). Memang, jika melihat dari teman rumpun se-per-IKIP-an mungkin dari persepsi saya dari tingkat pengembangan ilmu melalui Prodi Strata-I masih minim terjadi di UNJ (entahlah mungkin karena faktor-faktor lain).

Sekian ucap-ucap dan mari memaknai!

 “Dies Natalis UNJ ke-54: Merajut Kebersamaan, Membangun Harapan Menuju Universitas Negeri Jakarta Sebagai Kampus Unggulan”. 
Serta, adanya orasi ilmiah dalam perayaan mungkin menjadi referensi kita yaitu dengan tema
“Revolusi Industri 4.0, Refleksifitas, dan Masa Depan Kemanusiaan”, disampaikan oleh salah satu dosen generasi muda terbaik UNJ, Dr. Robertus Robert. 
Dan, Plt. Rektor UNJ, Prof. Intan Ahmad, Ph.D menyampaikan dalam pidatonya, sejak perubahan status IKIP Jakarta menjadi Universitas Negeri Jakarta pada tahun 1999, UNJ tidak hanya menghasilkan sarjana di bidang kependidikan, tetapi juga menghasilkan sarjana di bidang nonkependidikan. 
“Peran serta lulusan UNJ mencakup bidang yang lebih luas dalam berbagai aspek pembangunan bangsa. Tantangan berat bagi UNJ  adalah bagaimana mempersiapkan lulusan UNJ yang dapat bersaing dan berkompetisi di tataran global, khususnya menghadapi tantangan revolusi industri 4.0.”



"Peran serta lulusan UNJ mencakup bidang yang lebih luas dalam berbagai aspek pembangunan bangsa,"-       Plt. Rektor UNJ, Prof. Intan Ahmad, Ph.D

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mahasiswa: OMEK dan Studi Pendidikan.

Indonesia dan Vonis Penjara untuk Ahok